TARI TOR-TOR DAERAH BATAK

Pengertian Tari Tortor Tarian Daerah Batak Sumatera Utara.
Tari Tortor ini merupakan jenis tarian purba yang dapat dijumpai di daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan Samosir. Gerakan tarian ini seirama dengan iringan musik yang dimainkan menggunakan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain. Tari Tor-tor juga mengalami pengaruh dari luar yaitu India. Bahkan jika ditelusuri lebih jauh pengaruhnya bisa tercatat hingga ke Babilonia.
Kata "Tor-tor" berasal dari suara entakan kaki penarinya di atas papan rumah adat Batak. Penari bergerak dengan iringan Gondang. Tarian ini biasa ditampilkan saat ada ritual panen, kematian, dan penyembuhan.


Arti Tari Tortor
Menurut sejarah, tari tortor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh. Roh tersebut dipanggil dan masuk ke patung-patung batu yang merupakan simbol leluhur. Patung-patung tersebut tersebut kemudian bergerak seperti menari, tetapi dengan gerakan yang kaku. Gerakan tersebut berupa gerakan kaki jinjit-jinjit dan gerakan tangan.

Jenis Tari Tortor
Berikut jenis tari Tortor :
1. Tari tor tor Pangurason (tari pembersihan). Tari ini biasanya digelar pada saat pesta besar. Sebelum pesta dimulai, tempat dan lokasi pesta terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan jeruk purut agar jauh dari mara bahaya.

2. Tari tor tor Sipitu Cawan (Tari tujuh cawan). Tari ini biasa digelar pada saat pengukuhan seorang raja. Tari ini juga berasal dari 7 putri kayangan yang mandi di sebuah telaga di puncak gunung pusuk buhit bersamaan dengan datangnya piso sipitu sasarung (Pisau tujuh sarung).

3. Tari tor tor Tunggal Panaluan yang merupakan suatu budaya ritual. Biasanya digelar apabila suatu desa dilanda musibah. Tunggal panaluan ditarikan oleh para dukun untuk mendapat petunjuk solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Sebab tongkat tunggal panaluan adalah perpaduan kesaktian Debata Natolu yaitu Benua atas, Benua tengah, dan Benua bawah.

Komentar